2 research outputs found

    Perbandingan Struktur Anatomi dan Kadar Klorofil antara Daun Terinfeksi dan Tidak Terinfeksi Penyakit Kuning pada Tanaman Lada

    Get PDF
    Deteksi awal penyakit kuning yang disebabkan oleh nematoda parasit Radopholus similis dan Meloidogyne incognita serta cendawan patogen Fusarium oxysporum dan Fusarium solani relatif sulit, tanaman dapat diduga terinfeksi setelah menampakkan gejala menguning pada bagian daun. Perubahan struktur anatomi daun lada yang terinfeksi penyakit kuning sejauh ini belum ada laporan tertulis. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan struktur anatomi daun lada yang tidak terinfeksi dan terinfeksi penyakit kuning. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu whole mount untuk membuat sayatan paradermal dan free-hand technique untuk membuat sayatan transversal. Pengukuran kadar klorofil menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 649 nm dan 665 nm. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kerapatan stomata dan panjang sel epidermis berbeda nyata antara tanaman lada yang terinfeksi penyakit dengan yang sehat dan tidak berbeda nyata pada karakter indeks stomata, tebal kutikula atas dan bawah, tebal epidermis atas dan bawah, tebal bunga karang, tebal palisade, panjang dan lebar sel stomata, panjang dan lebar sel penjaga, lebar sel epidermis, tebal hipodermis atas dan bawah, tebal daun, luas daun, dan kadar klorofil. Daun tanaman lada terinfeksi memiliki stomata lebih rapat dan panjang sel epidermis lebih pendek dibandingkan dengan daun pada tanaman tidak terinfeksi

    Perubahan Struktur Anatomi Daun dan Kadar Klorofil Lada yang Terserang Penyakit Kuning

    No full text
    Deteksi awal penyakit kuning relatif sulit. Tanaman dapat diduga terinfeksi setelah menampakkan gejala menguning pada bagian daun. Perubahan struktur anatomi daun lada yang terinfeksi penyakit kuning sejauh ini belum ada laporan tertulis. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan struktur anatomi daun lada yang tidak terinfeksi dan terinfeksi penyakit kuning. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu whole mount untuk membuat sayatan paradermal dan free-hand technique untuk membuat sayatan transversal. Pengukuran kadar klorofil menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 649 nm dan 665 nm. Hasil pengamatan menunjukkan bahawa kerapatan stomata dan panjang sel epidermis berbeda nyata antara tanaman lada yang terserang penyakit dengan yang sehat. Tanaman lada yang terserang penyakit cenderung mengalami peningkatan nilai kerapatan stomata, indeks stomata, tebal kutikula atas dan bawah, tebal epidermis atas dan bawah, tebal bunga karang dan tebal palisade, sedangkan kadar klorofil, panjang dan lebar sel stomata, panjang dan lebar sel penjaga, panjang dan lebar sel epidermis, tebal hipodermis atas dan bawah, dan tebal daun cenderung mengalami penurunan. Kadar klorofil tidak berbeda nyata antara tanaman lada sehat dan sakit, tetapi cenderung mengalami penurunan kadar klorofil pada daun lada yang terserang penyakit kuning sebesar 67,3%
    corecore